Maaf,
jika aku terus saja menempatkanmu menjadi orang paling sibuk di kepalaku.
Bahkan aku tak pernah merasa kau berhenti berjalan barang sejenak di ruang
pikiranku.
Karena
itu, aku menjadi manusia yang kadang berlebihan perihal menanyakan kabarmu,
mengingatkan kau makan, melarangmu begadang, dan hal-hal lainnya. Iya, mungkin
itu adalah hal basi yang membosankan bagi orang lain. Namun harus kau tahu, aku
hanya ingin tetap waras dengan tidak memendam semua itu di kepalaku sendiri.
Maaf
juga, aku yang mencari cara agar bisa mendengar suaramu sampai larut malam di
hari libur melalui telepon genggamku. Juga yang membuatmu harus membalas chatku
sepanjang hari. Itu semua kulakukan agar aku tidak benar-benar menjadi gila.
Karena kau terlalu sibuk di kepalaku. Menuliskan setiap detik namamu.
Ya, aku
tahu, mungkin suatu hari kau akan bosan dengan semua tingkahku itu. Mungkin
saja kau akan menemukan orang yang lebih asyik dari aku untuk diajak bicara.
Atau mungkin, dia yang tidak sama sekali membuatmu merasa resah seperti sikap
agresifku. Mungkin juga pada saat itu kau akan memintaku pergi, berhenti
melakukan semua tingkah anehku, berhenti menjadi orang yang selalu
mencerewetimu ini itu.
Jika itu adalah
satu-satunya cara untuk membuatmu bahagia. Aku bisa saja berhenti menjadi waras
dengan berhenti melakukan semua hal itu kepadamu. Aku bisa tidak lagi
mengingatkanmu makan, tidak melarangmu begadang, berhenti mendengar suaramu,
berhenti mencari cara untuk mengirim pasan singkat sepanjang hari kepadamu.
Meski, aku tidak akan pernah mungkin berhenti berharap kau sadar, itu semua
kulakukan demi cinta, meski caraku tidak selalu membuatmu suka.
DsuperBoy |
02/08/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar