Mungkin kau lupa ada
perasaan yang tidak bisa dijadikan bahan gurauan. Kau selalu saja menganggap
apa yang aku lakukan sebagai gurauan. Padahal, aku butuh kekuatan lebih untuk
mengatakan itu. Aku butuh keberanian menatap matamu saat berbicara hal ini.
Sungguh, mencintai seseorang yang sudah lama dikenal sebagai teman tidak mudah. Aku harus mencari cara yang tepat agar apa yang aku katakan tidak dianggap
sebagai ucapan seorang teman. Seperti yang kaulakukan selama ini. “Ah, kau suka
becanda!” katamu. Padahal untuk mengatakan aku suka padamu, aku butuh
berhari-hari mengajak diriku sendiri bicara.
Kita melakukan
hal-hal lebih. Aku mulai merasakan perasaan aneh kalau tidak bertemu kamu. Menjadi
serba salah kalau sudah berada di dekatmu. Sementara kamu, masih bersikap
seperti biasa. Seolah tidak ada perasaan yang berbeda. Apakah selama ini kau
tidak pernah merasa sikapku yang berubah? Atau kau memang sengaja pura-pura
tidak peka dengan apa yang aku tunjukan selama ini. Jangan-jangan kau memang
tidak inginkan perasaanku tumbuh. Kalau begini siapa yang harus aku salahkan? Haruskan
kubunuh perasaan ini, kubiarkan mati atau aku harus menjauhimu?
Aku juga tidak pernah
meminta perasaan seperti ini. Tidak pernah berdoa pada Tuhan agar perasaan ini
tumbuh padaku. Dia datang begitu saja. Mengalir bersama keseharian kita. Tanpa
sadar aku mulai berharap lebih pada kedekatan ini. Aku rindu melihat tawamu
yang gurih. Aku rindu mendengarkanmu bicara berkata "jangan malas, aku tidak suka orang pemalas saat kuliah atau bekerja, jika kamu melanggar jangan hubungi aku". Aku
rindu semua hal yang selalu kaubagi padaku. Bukankah selama ini kita sudah
bersama sejak lama. Lalu, bila akhirnya perasaan itu tumbuh. Seharusnya itu
adalah hal yang wajar saja. Namun kenapa kau seolah menghindarinya?
Kalau kau benar-benar
tidak berharap yang sama dengan apa yang aku rasa. Katakan sajalah. Ungkapkan
apa yang kaurasakan. Jangan menjadikan perasaanku sebagai bahan garauan. Kau
harus tahu. Aku akan belajar lagi menjadi teman baikmu. Aku akan belajar lagi
menjadi orang yang kau jadikan tempat berceritamu. Namun mengertilah. Jangan
menggantung apa yang aku rasakan. Jika tidak katakan tidak. Jika iya jangan
selalu tertawa saat aku mengutarakan rasa. Sungguh, aku hanya ingin kau tahu. Cinta
bisa jatuh kepada siapa saja, bahkan teman dekat. Dia yang tidak pernah kau
duga akan kau cinta.
DsuperBoy | 24/11/2014
DsuperBoy | 24/11/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar