Minggu, 30 November 2014

Ini cinta bukan cerita

Saat jatuh hati kita selalu merasa senang dengan seseorang. Tentu dia yang menjadi tempat kita merasakan perasaan itu. Seperti yang aku rasakan kepadamu. Aku senang bertemu denganmu. Senang saat melihat kamu tertawa. Aku bahkan lupa kalau kita sedang membicarakan hal terkonyol yang kita punya. Rahasia yang kadang tidak mungkin kita ceritakan kepada sembarang orang. Begitu menyenangkan.
Aku merasa nyaman dengan dirimu yang seperti itu. Kamu yang apa adanya. Kamu yang menurutku adalah orang paling tepat untuk aku ajak berdiskusi banyak hal. Kamu juga pasti sepakat denganku, bahwa apalagi yang paling menyenangkan selain orang yang kita ajak bicara seimbang? Tidak ada. Saat melakukan pendekatan kita memang hanya butuh teman bertukar pikiran yang nyaman. Walau tidak bisa sempurna, aku bisa menerima kamu. Mungkin kamu merasakan hal yang sama. Aku yang terkadang juga tidak begitu konek dengan apa yang kamu katakan. Tapi kita tetap mencoba menjadikan semua itu menyenangkan. Bahkan hal yang membuat kita kebingungan kita jadikan hal konyol, lalu tertawa bersama.
Kita saling belajar memahami, saling memberi perhatian. Bagiku kata ‘jadian’ hanya menunggu waktu yang tepat. Sebab bagi beberapa orang tanggal jadian itu penting. Aku hanya menunggu momen yang aku pikir pas. Lalu apa yang membuat nyaman selama ini akan kunyatakan sebagai perasaan sesungguhnya. Walau sebenarnya, tanpa menyatakan kau sudah bisa menerka apa yang ada di hatiku.
Namun belakangan ini kau mulai berubah. Dan menurutku itu bukan perubahan yang membuat aku nyaman. Aku juga tidak mengerti, apakah kenyamanan yang kau berikan selama ini hanyalah kepalsuan? Atau kau sedang berusaha menjadi orang lain? Entahlah. Namun sikapmu sekarang memang tidak membuatku merasa seimbang lagi. 
Nanti kau juga akan tahu, bahwa hidup bukan sebuah permainan. Begitu pun hubungan yang kita jalani. Tidak sebuah permainan. Tak ada yang seharusnya kau tarik-ulur, karena aku bukan layangan yang diikat tali kepadamu. Tak ada yang harus kau cari, karena cinta bukan anak kecil yang hilang.
Saat dia memilih pergi. Hampalah hatimu. Tak akan ada lagi aku. Tak akan ada lagi kita. Juga semua rasa akan sirna. Sebab itu hargailah setiap hal yang masih kita punya. Jika belum sepenuhnya mampu melepaskan, jangan pura-pura melepaskan. Apa pun bisa diselesaikan. Kau harus ingat, yang kau buang (meski menurutmu hanya pura-pura) seringkali tidak bisa pulang. Mungkin juga tak pernah lagi ingin pulang.
Aku mencintai pemikiranmu. Yang menjadikan kita menjadi lebih dewasa. Yang menjadikan kita percaya; masih ada cinta yang sesungguhnya. Yang realistis. Yang tidak hanya sekedar menye-menye manis. Jika kau menjadikan hubungan ini sebagai ajang uji-menguji, kau salah. Tak ada ujian dalam hal mencintai. Kita bukan guru dan murid di SD. Kita sepasang kekasih yang terus mencari penyelesaian. Bukan mencari teka-teki, tentang siapa yang benar sendirian.
DsuperBoy | 01/12/2014

Selasa, 25 November 2014

Seseorang yang baru yang tak terduga

Apa kau pernah merasakan takut jatuh cinta?
Katanya cinta membahagiakan, namun kini kau takut untuk mengenalinya. Kau takut untuk mendekat pada orang baru yang menyatakan jatuh cinta kepadamu. Bahkan kau memaksa dirimu sendiri–meyakinkan diri berkali-kali, bahwa kau tidak ingin jatuh cinta lagi. Kau tidak ingin merasakan perasaan yang dulu membuatmu begitu bahagia, sekaligus sekarat pada akhirnya.
Mungkin aku ada di fase itu saat ini; keadaan di mana aku sama sekali tidak ingin terlalu dekat dengan satu orang pun. Aku bahkan menutup diri dan hatiku serapat mungkin. Bagiku, orang-orang yang menawarkan cinta hanyalah benih-benih racun yang kelak akan menjadi pembunuh tanpa ampun. Ia yang akan merobek-robek harapan yang kutulis dengan penuh perasaan.
Aku pernah berharap terlalu tinggi pada cinta. Pada seseorang. Sebelum akhirnya kenyataan memaksaku untuk menerima. Bahwa terlalu berharap seringkali mendatangkan luka yang tak mudah untuk disembuhkan. Sakit yang tak terlihat, namun menyayat. Tidak bisa pulih begitu saja, bahkan tidak ada dokter yang bisa memberi resep obat.  Dan pada akhirnya rasa sakit itu menyisakan ketakutan. Takut yang teramat takut. 
Aku takut mengenali perasaan-perasaan baru. Aku mengurung diriku dalam pikiran-pikiran yang semakin hari membunuhku. Aku takut membuang-buang waktu. Setelah sekian lama memperjuangkan orang yang mengaku cinta, namun akhirnya dia hanya penyebab luka. Tidak ada yang kuingini saat ini selain menikmati waktu untuk sendiri. Sampai pada hari ada seseorang yang bisa membuat aku yakin lagi, bahwa cinta tak selalu perihal sesakit ini.
Saat aku menutup diri dan hatiku, ada kau yang tiba tiba hadir tanpa sengaja dengan sebuah cerita dan alur yang berbeda, kau datang mengubah hatiku yang awalnya takut dan trauma dengan harapan harapan yang baru yang tak kufikirkan sebelumnya, ntah perasaan apa ini tapi yang ku tahu seperti "rasa sayang" bukan suka atau cinta, karna aku tak melihatmu yang membuatku suka, karna kita belum lama saling mengenal sampai membuatku mencinta, kau seseorang yang jauh disana, yang bisa membuat ku selalu merasa tenang, aman dan nyaman sampai sampai aku terbiasa denganmu.
DsuperBoy | 26/11/2014

Senin, 24 November 2014

Bukan sepasang kekasih tetapi seperti sepasang kekasih

Kita adalah dua orang rumit. Kita memilih menjalani hubungan yang sulit. Namun itu tidak masalah bagiku. Sedangkan kau juga merasa begitu. Kita tidak memiliki status yang jelas. Kita hanya ditautkan rasa nyaman. Aku senang saat kau mampu membuat aku tertawa. Katamu, kau suka setiap kali aku bercerita begitupun sebaliknya. Ah, kau memang suka menggoda. Dan aku selalu rindu caramu saat kita beberapa hari tidak menelfon.


Pernah suatu kali, aku bertanya kepadamu perihal apa tujuan kita. Kau menjawab dengan santai. Bahkan seolah tidak ada masalah sama sekali. “Kita jalani saja. Kalau kita bahagia, kenapa harus memikirkan hal yang aneh-aneh?” Aku berusaha menerima teorimu. Aku pikir, benar juga, kalau kita bahagia kenapa harus memikirkan hal yang lain. Ucapan teman-temanku saja yang kadang masih terngiang di telingaku. Tapi ya sudahlah, kalau memang kita saling nyaman. Toh, buat apa mendengarkan orang lain yang hanya bisa komentar? Yang menjalani, kan, kita.


Aku mengabaikan apa saja pendapat orang lain. Sudahlah. Memang tak ada gunanya terlalu memusingkan padangan orang lain. Hidup akan terlalu rumit jika hanya mendengarkan pilihan orang lain untuk hidup kita. Dan memang benar kata orang-orang. Terkadang kita perlu bodoamat untuk beberapa hal. Agar kita tidak mati muda. Aku memilih menikmati apa saja yang kita rasakan. Menjalani hari-hari denganmu. Semakin hari kita semakin dekat. Semakin terasa lebih dari sekedar teman. Hubungan kita makin dalam. Namun aku tidak punya status yang jelas untuk menyimpulkannya.


Namun semakin hari. Semakin aku mencoba menenangkan pikiranku. Semakin aku mencoba untuk tidak memedulikan ucapan orang-orang. Aku merasa semakin terombang ambing. Perasaanku kian tumbuh. Kita melakukan hal-hal yang dilakukan orang berpacaran pada umumnya. Namun aku tidak berhak menyebutmu pacarku. Aku tidak pantas mengakuimu pacarku kepada orang-orang. Semakin aku mengabaikan pikiran itu. Aku semakin dihantui oleh pertanyaan: sebenarnya hatiku ini apa, kenapa seolah aku yang larut dalam perasaan?

Perasaan itu terus tumbuh. Pada akhirnya aku semakin terjebak pada kita yang tak jelas. Pada kita yang hanya teman, tapi melebihi teman. Pada kita yang bukan kekasih, tapi seperti sepasang kekasih. Hingga akhirnya aku harus mengakui. setiap dua orang yang sudah nyaman, memang selayaknya memperjelas apa yang sedang mereka jalani. Agar tidak ada lagi sesak atas ketidakjelasan ini

DsuperBoy | 25/11/2014

Melebihi teman

Mungkin kau lupa ada perasaan yang tidak bisa dijadikan bahan gurauan. Kau selalu saja menganggap apa yang aku lakukan sebagai gurauan. Padahal, aku butuh kekuatan lebih untuk mengatakan itu. Aku butuh keberanian menatap matamu saat berbicara hal ini. Sungguh, mencintai seseorang yang sudah lama dikenal sebagai teman tidak mudah. Aku harus mencari cara yang tepat agar apa yang aku katakan tidak dianggap sebagai ucapan seorang teman. Seperti yang kaulakukan selama ini. “Ah, kau suka becanda!” katamu. Padahal untuk mengatakan aku suka padamu, aku butuh berhari-hari mengajak diriku sendiri bicara.
Kita melakukan hal-hal lebih. Aku mulai merasakan perasaan aneh kalau tidak bertemu kamu. Menjadi serba salah kalau sudah berada di dekatmu. Sementara kamu, masih bersikap seperti biasa. Seolah tidak ada perasaan yang berbeda. Apakah selama ini kau tidak pernah merasa sikapku yang berubah? Atau kau memang sengaja pura-pura tidak peka dengan apa yang aku tunjukan selama ini. Jangan-jangan kau memang tidak inginkan perasaanku tumbuh. Kalau begini siapa yang harus aku salahkan? Haruskan kubunuh perasaan ini, kubiarkan mati atau aku harus menjauhimu?
Aku juga tidak pernah meminta perasaan seperti ini. Tidak pernah berdoa pada Tuhan agar perasaan ini tumbuh padaku. Dia datang begitu saja. Mengalir bersama keseharian kita. Tanpa sadar aku mulai berharap lebih pada kedekatan ini. Aku rindu melihat tawamu yang gurih. Aku rindu mendengarkanmu bicara berkata "jangan malas, aku tidak suka orang pemalas saat kuliah atau bekerja, jika kamu melanggar jangan hubungi aku". Aku rindu semua hal yang selalu kaubagi padaku. Bukankah selama ini kita sudah bersama sejak lama. Lalu, bila akhirnya perasaan itu tumbuh. Seharusnya itu adalah hal yang wajar saja. Namun kenapa kau seolah menghindarinya?
Kalau kau benar-benar tidak berharap yang sama dengan apa yang aku rasa. Katakan sajalah. Ungkapkan apa yang kaurasakan. Jangan menjadikan perasaanku sebagai bahan garauan. Kau harus tahu. Aku akan belajar lagi menjadi teman baikmu. Aku akan belajar lagi menjadi orang yang kau jadikan tempat berceritamu. Namun mengertilah. Jangan menggantung apa yang aku rasakan. Jika tidak katakan tidak. Jika iya jangan selalu tertawa saat aku mengutarakan rasa. Sungguh, aku hanya ingin kau tahu. Cinta bisa jatuh kepada siapa saja, bahkan teman dekat. Dia yang tidak pernah kau duga akan kau cinta.

DsuperBoy | 24/11/2014

Minggu, 23 November 2014

Tak pernah mau belajar

Kita selalu berharap dicintai. Selalu ingin mendapatkan terbaik. Tidak salah memang. Sebab sewajarnya manusia menyukai yang indah. Menyenangi hal-hal yang membuat senang. Tak ada manusia yang ingin menderita. Apalagi menderita akibat orang yang dia cinta. Pada dasarnya semua orang ingin bahagia. Ingin dibahagiakan. Selalu merasa sempurna saat ada orang lain menjadikannya  istimewa.

Namun terkadang, sebab ingin dicintai. Sebab ingin dibahagiakan. Seringkali membuat seseorang menjadi penuntut. Seringkali membuat seseorang menjadi ingin selalu dinomorsatukan. Ingin selalu menjadi orang yang diperhatikan. Menjadi terlalu banyak meminta, hingga lupa cara mencinta. Terlalu banyak berharap, kerap lupa menjaga sikap. Ingin disegalakan.

Kamu lupa, yang kamu cintai adalah manusia biasa. Sama seperti kamu. Butuh juga dikasihsayangi, diperhatikan, dipedulikan. Tidak hanya mengasihi, memerhatikan, memedulikan. Sebab, asmara sebenarnya adalah hubungan timbal balik dua hati yang harus saling membakar, agar tetap membara dan tak mati.

Kalau tiba-tiba aku meninggalkanmu tanpa alasan, mungkin aku lelah dengan kamu yang terlalu banyak alasan. Kamu yang selalu ingin menang sendiri. Kamu yang tidak mau berdiskusi dengan dirimu sendiri. Yang lupa cara mencinta, yang tak peduli bahwa hati orang yang mencintaimu kerap tersiksa. Jika pada akhirnya aku menyerah, bukan karena cintaku lemah. Barangkali kau yang tak pernah mau belajar dan enggan mengakui bahwa sikapmu memang salah.

DsuperBoy | 22/11/2014

Minggu, 16 November 2014

Sifat dan Karakter Cewek Libra

Umumnya wanita Libra memiliki bentuk wajah oval. Ia memiliki kulit yang bagus dan indah, dengan bentuk tubuh indah. Ia akan menghabiskan banyak tenaga untuk menjaga agar kulitnya tetap mulus dan indah. Ia mudah alergi kosmetik dan make up, tetapi menjaga wajah dan berusaha untuk menghindari kerut wajah adalah hobinya.Ia memang pandai dalam hal itu, sehingga cenderung nampak muda dari umur yang sesungguhnya.

Ia dapat menjadi sangat nakal, layaknya anak kecil, tetapi sebenarnya benar-benar 100% wanita. Ia tetap nampak manis baik dalam balutan jeans maupun baju malam. Ia beranggapan bahwa lelaki sama dengan perempuan. Terkadang ia dapat berpikir lebih cepat daripada anda, tetapi ia tidak akan meninggalkan anda jauh-jauh. Ia akan berusaha membuat anda merasa bahwa anda tidak tersaingi atau dikalahkan dalam tiap permainan yang anda mainkan dengan dirinya, walaupun ia menang.

Ia sangat perayu, bahkan pada saat dia tidak mengerti apa yang dia inginkan. Ia tidak dapat memutuskan apa yang ingin dilakukannya,dan apa yang sebaiknya tidak dilakukannya, dia juga tidak mampu mengatur jadwal dengan baik, dalam kasus apa pun.

Ia berbakat dalam memilih pakaian, dan juga masalah memadankan pakaiannya. Ia suka sekali berpakaian warna hitam dan mengenakan parfum. Ia menyukai bau bunga yang ringan. Jika sedang bertengkar, ia benar-benar hebat. Ia dapat bertengkar dan berdebat selama berjam-jam,dan seringkali memenangkannya. Jika hal ini bukanlah pertengkaran yang serius, ia terkadang akan ikut bertengkar, atau terkadang hanya akan tersenyum saja.

Ia akan menjadi politisi yang hebat, karena ia akan selalu dapat mengetahui, partai mana yang akan memenangkan pemilihan. Ia selalu memiliki alasan yang baik, bahkan ia suka untuk menentang dirinya sendiri. Ia tidak dapat menentukan mana yang benar atau pun salah bagi dirinya, karena segalanya memiliki sisi baik dan buruk.

Wanita dalam zodiak lain mungkin tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Tetapi wanita Libra mendengar dan peduli apa yang dikatakan orang mengenai mereka, atau apa yang anda rasakan, sebanyak apa yang ia peduli mengenai perasaannya sendiri. Ia dapat menyesuakian diri dengan baik dalam lingkungannya, maka di dalam pekerjaannya, ia seringkali dapat menanjak dengan cepat.

Ia suka bekerja dalam tim dalam melakukan banyak hal. Jika anda meminta bantuan atau nasihat dari dia, dia akan dengan sukarela memberi bantuan, kecuali jika ia tidak menyukai anda. Ia dapat mengubah anda bahkan tanpa anda sadar bahwa anda berubah karena pengaruh dari dirinya.

Sisi baik berpacaran dengan orang Libra adalah bahwa ia tidak akan pernah ikut campur dengan privasi anda. Ia tidak akan pernah membuat anda kehilangan muka di depan teman-teman anda. Walaupun ia orang yang peduli mengenai jumlah uang yang tertinggal di rekeningnya, ia tidak akan pernah lupa untuk selalu mengingatkan anda bahwa ia menyayangi anda.

Ia beranggapan bahwa pekerjaan rumah adalah pekerjaan kaum wanita dan mereka dapat melakukannya dengan baik. Tapi jika anda berharap bahwa cewek Libra akan merasa takut kepada anda, maka anda salah total. Mereka adalah wanita kuat, walaupun dia memandang anda dengan mata yang manis dengan pandangan bagaikan bayi, dan bahkan terkadang kalah dalam permainan kartu.

Jika anda mengejarnya, maka lakukanlah secara bertahap. Cara terbaik adalah dengan menggunakan temannya sebagai cara untuk memperkenalkan diri anda. Anda harus maju ke arah dia dengan keyakinan dan perasaan aman sepenuhnya. tunjukkan bahwa ia baik, ramah, dan seorang “gentlemen”. Jangan terlalu cepat mengajak tangan anda “berjalan-jalan”, kalau tidak, siaplah menerima tamparan darinya!!

Sabtu, 15 November 2014

cerita di malam itu

Malam ini aku menerima telfon darinya teman, sahabat bahkan orang yang sedang dekat denganku saat ini, cukup banyak yang kita bahas prihal kebiasaan sampai hal pribadi, awal yang baik walaw setiap kali kita memulai topik selalu dengan nada dan intionasi bahkan ucapan yang asal dan kesal tapi akhirnya buat aku tersenyum terasa seperti sudah mengenalnya begitu lama padahal terbilang baru, aku bahagia bisa bertukar bahkan berbagi cerita dengannya, malam itu kita saling berganti cerita banyak hal yang aku tak mengerti dari ucapannya bahkan tiba tiba tanpa disadari nada bicaranyapun sudah berubah, ntah ada apa dengannya sampai perubahaan itu benar benar aku rasakan, apa ada yang salah selama aku bercerita?
apa ada yang salah selama aku bicara?
aku semakin tidak mengerti apa yang membuatnya seperti itu.
sampai larut malam aku terus berfikir ada apa dengannya?
kenapa sikapnya tiba tiba berbeda?

selama aku mencoba mengerti ucapannya, hanya teringat kalimat "aku tertarik dengan kakarktermu" kenapa dia bicara seperti itu? sempat terlintas apa dia memiliki rasa simpatik padaku? ah tapi tak mungkin, aku tak pantas untuk di kagumi, bahkan simpatik pun aku rasa tidak mungkin, aku bukan siapa siapa bahkan tipenya pun bukan, seleranya bukan aku terlebih dia typical yang pemilih, aku hanya wanita biasa saja, tak ada yang spesial dari ku, yang pantas untuk di kagumi apa lagi membuat orang merasa tertarik.
kita pernah sepakat untuk tidak ada yang berubah sikap satu sama lain, tapi kamu melanggarnya, kamu berubah karna hal yang buat aku tak mengerti. aku harap kamu tetap sama seperti apa yang aku kenal kemarin. iya kemarin, saat perubahan ini belum ada.

Selasa, 11 November 2014

Tak terpikirkan sebelumnya

Aku tidak pernah berpikir akan menjadi kekasihnya. Tidak pernah juga berharap akan menjadi seseorang yang menemaninya makan sebagai sepasang kekasih. Aku dan dia hanya berteman, sebelumnya. Sebelum akhirnya kami saling menyadari. Ada hal yang mengikat kami. Perasaan yang tumbuh melalui proses panjang. Perasaan yang berawal dari perkenalan biasa. Kemudian kami memilih berteman. Hingga akhirnya kami sepakat menyebutnya dengan sahabat. Setelah sekian lama. Tanpa kami sadari. Hari ini aku dan dia sudah menjadi begini saja.

Tiba-tiba saja aku cemburu saat ada orang lain menginginkannya. Tiba-tiba saja aku merasa risih saat ada teman lain yang lebih mesra dengannya. Entah sajak kapan. Yang aku tahu, perasaan itu mulai mendatangiku setiap kali ia membagi senyum kepada orang lain. Jika aku tahu, orang itu juga menaruh perasaan kepadanya. Perasaan itu semakin tumbuh. Dan aku semakin tidak bisa mengendalikannya. Aku tidak bisa memungkirinya.

Hingga pada suatu ketika. Dia juga merasakan hal yang sama. Dia mengatakan, dia tidak suka kalau aku terlalu dekat dengan orang lain. Meski tak mengatakan cemburu. Tapi ia memperlihatkan kalau dia cemburu. Aku? tentu merasa senang. Aku mulai berpikir ini adalah jatuh cinta. Aku mulai berharap kami merasakan perasaan yang sama.

Dan cinta memang jatuh di hatiku dan dia. Melalui proses panjang. Aku dan dia tidak bisa menutupi lagi. Bahwa kami memang tidak bisa saling memungkiri. Kami saling jatuh hati. Aku ingin dia lebih dari sekedar sahabat. Dia pun ingin aku menjadi lebih kuat dari sekedar sahabat. Kami sepakat, sekarang hubungan kami bertambah. Sebagai kenalan. Teman. Sahabat. Dan hubungan baru. Sebagai kekasih

Boy Candra | 20/09/2014

Tamu dan pohon kecil

Perasaan bukanlah mobil-mobilan atau barbie  bagi anak kecil. Ia bukan benda mati yang bisa kau minta dengan menangis, lalu kau dapatkan untuk membuatmu tertawa. Bukan begitu etikanya, bukan begitu caranya. Rasa yang tumbuh itu bak pohon kecil, berkembang dan semakin besar bila kau terus merawatnya. Memupuk, dan memperhatikannya sepenuh hati. Jangan biarkan ia tumbuh kerdil karena kau tak mau merawatnya, tapi kau memaksa untuk memilikinya.

Tak ada yang bisa tumbuh dengan semena-mena. Yang hidup selalu membutuhkan nutrisi, baik berupa doa atau sentuhan rasa. Tak ada yang bisa hidup dengan hampa, meski selalu ada hidup yang penuh kehampaan. Begitu pula rasa cinta, ia akan tumbuh bila kau memberinya apa yang ia butuh. Selain berdoa, kau bisa merawat rindu dengan temu agar tak berbuah sendu

Cinta bisa datang pada siapa saja, kapan saja, dimana, juga dengan cara apa saja. Tapi pahamilah, ia hanya bisa datang dengan cara begitu, tapi ia tak akan tumbuh, jika saat ia datang kau tak menyambutnya dengan baik. Ia akan segera berbalik lalu pergi meninggalkanmu. Karena cinta adalah tamu, ia akan betah bila kau menjamu dengan rasa suka, jika ia merasa kau memperlakukannya dengan baik, tak akan sungkan ia akan merumah di hidupmu. Namun jika ia tak kau perlakukan dengan baik, ia akan pergi lagi. Mungkin tak akan pernah kembali
Tamu akan pergi bila tak ada ramah tamah pemilik rumah, pohon kecil pun begitu

DsuperBoy | 9/11/2014

Menyelesaikan yang kusut

Di dunia ini ada yang bisa diselesaikan dengan mudah, ada juga yang butuh proses panjang. Begitu juga untuk urusan perasaan. Ada hal yang terkadang butuh kepala dingin, emosi yang stabil, pikiran jernih, agar semua yang rusak bisa pulih. Agar semua yang tercabik bisa kembali baik. Agar yang luka masih sanggup kita banggakan sebagai kita. Sebab itu, dengarkan aku, mari kita tenangkan kepala sejenak. Kita redakan ego kita. Apapun yang diselesaikan secara terburu-buru, seringkali menyisakan sesal dan pilu.

Kita tidak perlu saling menyalahkan. Juga tidak usah mencari siapa yang salah. Karena sejatinya, dalam hubungan asmara, berbeda pendapat adalah hal yang wajar. Kita harus sadar, semua masalah yang timbul bersebab dari kita berdua. Mungkin saja salah satu dari kita tidak mau mengalah, atau pun salah satu dari kita terlalu lelah. Sementara masih ada sesak dan pinta tanpa pertimbangan. Permohonan tanpa pengertian. Dan kita terluka ulah ke-tidak-inginan kita untuk sedikit lebih merendah, untuk selalu memahami. Belajar saling peduli lagi, seperti saat pertama kita saling jatuh hati. Kita tidak pernah berpikir akan bertengkar dan menanam luka kan?

Barangkali kita butuh waktu untuk menenangkan diri. Mari diamkan sejenak dulu. Namun jangan berlama-lama. Hal yang terlalu lama dipendam juga tidak baik. Setelah kita rasa kepala sudah tenang, dan emosi tak lagi memanaskan dada. Kita duduk berdua. Berbicara dengan nada suara yang menyenangkan lagi. Bergantian berbicara. Sampaikan dengan baik. Belajar juga saling mendengarkan tanpa menyela. Dan yang paling penting, kita harus melakukannya dengan perasaan bahwa kita saling jatuh cinta lagi.

DsuperBoy | 5/11/2014

Pada waktunya

Ada banyak hal yang harus kita pahami di dunia ini. Salah satunya perihal perubahan. Ya, semua pasti akan berubah pada waktunya. Begitu banyak yang awalnya teramat cinta kemudian berubah biasa saja. Atau mungkin malah bertolak belakang, menjadi saling benci. Ada yang awalnya saling memahami kemudian berubah saling egois. Merasa lebih penting dan merasa selalu ingin menang sendiri. Padahal dulu mereka sepakat untuk belajar saling mengerti. Dan hari ini mereka berubah.

Namun harus kita pahami, perubahan tidak terjadi begitu saja. Ada proses yang membawanya ke arah itu. Semisal, nasi tidak akan pernah menjadi nasi jika saja beras tidak pernah ditanak. Proses tanak inilah yang akan menentukan kualitas nasi. Jika tidak tepat takaran, nasi bisa saja menjadi bubur. Atau malah menjadi arang. Gosong.

Begitulah kita. Proses yang membuat kita mengalami perubahan. Jika kita melaluinya dengan baik. Maka kita akan berubah ke arah yang lebih baik. Cinta akan semakin utuh bila dibangun dengan hati yang penuh. Namun bila kau dan aku hanya setengah hati, perlahan-lahan kita akan kehilangan kendali. Lalu sampai pada tahap hanya ingin menang sendiri. Kita akan lupa bahwa kita punya tujuan yang indah di awal rencana. Kita akan menjadi bubur, bukan hanya bubur yang hancur, bisa jadi bubur yang basi. Hubungan yang kita lalui tidak lagi pakai hati namun lebih banyak emosi.

DsuperBoy | 3/11/2014

Orang orang belia

Belia bukan hanya perkara umur, tapi tentang pola pikir, cara berpikir, cara memandang sesuatu. Beberapa orang tak memahami hal ini –atau mungkin mereka tak mau belajar untuk paham. Saya menyebutnya orang-orang belia, pada kesempatan ini. Beginilah, mereka memandang hubungan.
Orang-orang belia cenderung menginginkan pasangan yang selalu nurut kepadanya. Padahal pasangan itu, manusia, bukan peliharaan. Ketika berhubungan dengan manusia, ada hasil pemikiran dia yang juga harus ikut dipahami, bukan pikiran diri sendiri saja. Ada keinginan dia yang harus diseimbangi, bukan inginmu saja.

Orang-orang belia selalu ingin mendapatkan cinta yang sempurna. Ia lupa, bahwa hakikatnya kesempurnaan itu tak pernah ada di dunia ini. Kecuali, kesempurnaan versi manusia sendiri, kesempurnaan yang sesungguhnya bisa diciptakan. Dengan apa? Dengan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Orang-orang belia akan selalu senang ketika dituruti semua keinginannya. Meski dia sadar, itu adalah keegoisan. Itu adalah ketidakseharusan dalam hubungan. Dan seringkali dia melakukan hal-hal yang tak sewajarnya, minta ini itu, suruh ke sana ke situ, yang tak sewajarnya lagi.

Orang semacam ini lupa, bahwa mencari pasangan bukanlah perkara menemukan orang yang selalu menurut apa pun yang ia inginkan. Namun mencari pasangan adalah menemukan orang yang bisa diajak bertukar pikiran, saling belajar menyeimbangi, saling belajar membuka logika, dan hati. Sejatinya, pasangan yang baik bukanlah pasangan yang selalu menuruti semua keinginanmu, karena yang penurut seperti itu hanya pembantu. Bukan pasangan hidup.


DsuperBoy  |1/11/2014