Selasa, 11 November 2014

Menyelesaikan yang kusut

Di dunia ini ada yang bisa diselesaikan dengan mudah, ada juga yang butuh proses panjang. Begitu juga untuk urusan perasaan. Ada hal yang terkadang butuh kepala dingin, emosi yang stabil, pikiran jernih, agar semua yang rusak bisa pulih. Agar semua yang tercabik bisa kembali baik. Agar yang luka masih sanggup kita banggakan sebagai kita. Sebab itu, dengarkan aku, mari kita tenangkan kepala sejenak. Kita redakan ego kita. Apapun yang diselesaikan secara terburu-buru, seringkali menyisakan sesal dan pilu.

Kita tidak perlu saling menyalahkan. Juga tidak usah mencari siapa yang salah. Karena sejatinya, dalam hubungan asmara, berbeda pendapat adalah hal yang wajar. Kita harus sadar, semua masalah yang timbul bersebab dari kita berdua. Mungkin saja salah satu dari kita tidak mau mengalah, atau pun salah satu dari kita terlalu lelah. Sementara masih ada sesak dan pinta tanpa pertimbangan. Permohonan tanpa pengertian. Dan kita terluka ulah ke-tidak-inginan kita untuk sedikit lebih merendah, untuk selalu memahami. Belajar saling peduli lagi, seperti saat pertama kita saling jatuh hati. Kita tidak pernah berpikir akan bertengkar dan menanam luka kan?

Barangkali kita butuh waktu untuk menenangkan diri. Mari diamkan sejenak dulu. Namun jangan berlama-lama. Hal yang terlalu lama dipendam juga tidak baik. Setelah kita rasa kepala sudah tenang, dan emosi tak lagi memanaskan dada. Kita duduk berdua. Berbicara dengan nada suara yang menyenangkan lagi. Bergantian berbicara. Sampaikan dengan baik. Belajar juga saling mendengarkan tanpa menyela. Dan yang paling penting, kita harus melakukannya dengan perasaan bahwa kita saling jatuh cinta lagi.

DsuperBoy | 5/11/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar